Jumat, 05 September 2008

Pemenang

Aku tahu rasanya dicintai dan aku tahu rasanya ketika cinta itu menjadi keras dan dingin. Aku tahu belajar bahwa satu percakapan bisa membentuk atau merusak sebuah pikiran dan hati yang rapuh, dank arena itu aku telah belajar memilih kata – kataku dengan hati – hati. Aku telah belajar bahwa menang bukanlah segalanya, tapi kadang menang terasa seperti yang terpenting. Aku tahu bahwa pesaing utamaku adalah diriku sendiri. Aku tahu bahwa upaya terbaikku tak cukup baik bagi orang lain. Aku tahu bagaimana rasanya mempunyai sesuatu yang begitu berarti bagiku hingga hal itu menjadi diriku. Aku tahu bagaimana rasanya mencintai. Aku tahu apa itu harapan, dan aku mengandalkannya sebagai perlindungan terakhirku. Aku tahu bahwa keberhasilan dibuat oleh diri kita sendiri. Aku tahu bahwa keajaiban itu ada. Aku tahu bahwa menjadi pemenang bukanlah tentang memenangkan sebuah perlombaan. Aku tahu bahwa aku sudah menang hanya dengan mendorong diriku sendiri setiap hari dan dengan bangun setiap pagi dalam perasaan diberkati oleh hari yang terbentang di hadapanku. Dengan demikian aku memenangkan perlombaan yang paling penting yang pernah ada, perlombaan yang aku ikuti saat aku dilahirkan. Perlombaan yang kita sebut hidup.

(Amy Huffman@Pemenang)

Tidak ada komentar: