Selasa, 21 April 2009

Mengasihi Dengan Mengambil Resiko

Mengasihi dengan Mengambil Risiko

Pernahkah engkau ditnggalkan oleh orang yang kau kasihi untuk selamanya?
Waniti ini mengalaminya…Ditinggalkan oleh dua pribadi yang telah hidup seatap bersamanya selama 17 tahun lamanya.
Di dalam semalam hidup wanita ini berubah menjadi seorang diri, tanpa ada lagi pribadi yang membimbingnya dan melindunginya.
Tiada lagi tempat untuk bercerita dan menangis. Hanya seorang diri...
Benarkan wanita itu hanya seorang diri?.....Tidak teman...
Sejak waktu itu, Tuhan langsung pegang hidup wanita itu. Dia langsung berperan menjadi orang tua buat hidup wanita ini. Dia menjadi tempat pertama untuk wanita ini bersandar ketika wanita ini lemah, menangis atau saat bingung dengan keadaan hidup ini.
Dia menjadi tempat pertama untuk wanita ini menceritakan kebahagiaan yang ia rasakan. Bahkan Tuhan memberikan wanita ini kejutan – kejutan manis yang seakan – akan ingin mengatakan pada wanita ini bahwa Tuhan mencintainya.
Wanita ini semakin bertumbuh dan kembali memiliki pengharapan atas hidupnya...
Akan tetapi,
Tuhan belum selesai atas wanita itu...
Hati wanita ini masih penuh dengan ketakutan.
Ketakutan yang terutama adalah untuk mengasihi dan dikasihi.
Dirinya takut sekali ketika dia berani mengasihi karena itulah saatnya dia berani melangkah maju dengan mengambil risiko kehilangan lagi.
Benteng dalam dirinya telah dibangun dengan kuat selama ini untuk melindungi hatinya yang rapuh.
Tuhan sayang padanya, sehingga tujuh tahun kemudian, Tuhan ijinkan seorang pria masuk ke dalam hati wanita ini.
Wanita ini ingin menolak, akan tetapi Tuhan mengingatkannya, ”Di waktu lalu engkau kuat untuk bertahan dan bangkit. Maukah engkau percaya bahwa Aku Tuhan yang pegang dan menjaga hatimu, Janganlah takut”.
Hari ini, hati wanita ini kembali disusupi oleh ketakutan akan ditinggalkan oleh pria yang selalu ia kasihi. Kuatir dan merasa lebih baik seorang diri. Wanita ini kembali mengingat janji Tuhan untuk percaya bahwa Tuhan akan terus menjaga hati dan hidupnya.
Wanita ini tidak berjalan sendiri, dan sepanjang Tuhan menjadi tempat pertama maka wanita ini tidak perlu takut.
Sepanjang ada Tuhan yang pegang hidupnya, maka wanita ini pasti akan berdiri. Ketika ada pertemuan pasti ada perpisahan. Entah sekarang atau di masa yang akan datang. Akan tetapi nikmatilah saat di mana engkau memiliki kesempatan mengasihi dan dikasihi oleh orang lain. Karna saat ituah Tuhan mendewasakan engkau. Dan buang jauh ketakutan dan kekuatiran itu dari dalam benak kita karena engkau akan menghalangi kita untuk mengalami hidup berkelimpahan. Nikmatilah, bersyukurlah dan Beranilah.....

Tidak ada komentar: